Apa Hubungan Kanker Usus dengan Susu ?

Kamis, 02 Februari 2012



Siapa yang tidak tergoda makanan cepat saji nan lezat seperti pizza, burger, french fries dan lainnya. Sudah praktis tampilannya pun mengundang selera. Masalahnya, bila dibarengi asupan serat yang cukup seperti sayuran dan buah, kanker usus bisa menghadang.


Gemar mengonsumsi makanan cepat saji merupakan salah satu kecenderungan masyarakat modern yang menerapkan pola makan buruk disamping kebiasaan lain seperti tidak suka sayuran atau makanan berserat dan gemar mangonsumsi daging merah berlemak. Poal makan seperti itu ternyata telah mengakibatkan kasus penyakit kanker usus khususnya yang mengenai usus besar (kolon) terus meningkat.
Hal itu diungkapkan Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Staf Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM. Tren kasus kanker usus besar yang akhir-akhir ini terus meningkat memaqng semakin mengkhawatirkan. Meski belum ada data lengkap  mengenai prevalensi penyakit kanker usus besar di Indonesia, berdasarkan data pasien di RSCM, jika lima sampai sepuluh tahun yang lalu hanya ditemukan satu kasus setiap minggunya, kini meningkat hingga tiga kasus tiap minggunya.
Dr. Ari pun menambahkan, jika sepuluh tahun yang lalu kasus kanker baru ditemukan pada pasien berumur lima puluhan tahun, nyatanya sekarang kasus tersebut banyak terjadi pada pria ataupun perempuan empat puluhan tahun. Hal itu bisa terjadi karena kurangnya makanan tinggi serat serta terlalu banyak mengonsumsi lemak seperti daging merah atau makanan siap saji. Karena menurutnya, daging merah memiliki kandungan kolesterol dan lemaknya yang relatif tinggi dibanding daging putih. Telah banyak pula penelitian yang menyebutkan bahwa daging merah berkaitan dengan beragam jenis penyakit kanker.
Selain karena pola makan yang buruk hingga konsumsi lemak berlebihan dan kurangnya makanan berserat kanker usus besar juga tidak terlepas dari berbagai faktor genetik. Dalam menyikapi masalah tersebut tidak perlu panik karena meski memiliki faktor genetis, kita bisa terbebas dari kanker usus asalkan tetap menjaga pola makan yang sehat dan cukup gerak.


Sering Terlambat

Selanjutnya, Dr. Ari mewanti-wanti bila menemukan gejala awal penyakit ini berupa pendarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses/tinja saat buang air besar, diare atau sembelit tanpa sebab yang jelas dan berlangsung lebih dari dua minggu, disertai penurunan berat badan, pucat, nyeri perut yang berulang serta berkurangnya nafsu makan.
Menurut Dr. Ari, kebanyakan pasien terlambat memeriksakan diri ke dokter. Umunya kanker telah masuk pada stadium lanjut.  Pada tahapi ini, kanker sulit untuk disembuhka. Kurangya informasi ikut andil dalam hal ini. Umumnya pasien memahami gejala ambeien/wasir biasa. Tidak hanya pasien, ahli medis pun terkadang mengartikan sama.
Dr. Ari menekankan bahwa gejala keluarnya darah saat buang air besar ini seharusnya menjadi peringatan dini akan terjadinya kanker usus, terbukti 40 persen lebih pasien yang mengeluhkan hal tersebut ternyata mengidap kanker yang satu ini. Dr. Ari menjelaskan pula, awal terjadinya kanker ini berkaitan dengan munculnya polip di usus besar yang muncul karena adanya luka akibat gesekan antara dinding usus dan kotoran-kotoran yang mengendap lama di usus. Zat-zat berbahaya serta racun yang ada di dalamnya mulai terserap dinding usus karena tidak kunjung-kunjung dikeluarkan. Bila tak segera di deteksi polip ini berkembang menjadi tumor dan pada akhirnya menjadi kanker. Semakin berbahaya bila telah masuk ke stadium akhir di mana kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, misalnya hati atau paru-paru. Kematian pun menjadi resikonya, tandasnya.


Pentingnya Deteksi Dini

Dr. Ari berpesan pada masyarakat untuk sesegera mungkin berkonsultasi ke dokter bila mengalami gangguan pencernaan. Mengira-ngira dan mengobati keluhan sendiri yang biasa dilakukan banyak orang bukanlah hal yang tepat. Ibarat bom waktu, penyebab yang sesungguhnya akan meledak karena tidak diketahui dan tertangani dengan baik.
Lakukan pemeriksaantinja setiap tiga bulan sekali. Selain itu perhatikan apakah ada perubahan pola buang air besar dan perubahan bentuk tinja, terutama jika ditemukan ada darah, saran Dr. Ari. Dengan cara itu diharapkan kanker usus akan diketahui pada tahap dini. Hal tersebut penting karena jika sudah sampai pada stadium lanjut, tidak cukup hanya dengan pengobatan tapi harus operasi pula dan angka harapan hidup pun lebih rendah. Pengobatan yang dilakukan pada stadium lanjut biasanya bukan bersifat menghilangkan kanker namun hanya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.


Jurus Ampuh


Mengkonsumsi cukup serat menjadi jurus ampuh menghalau datangnya kanker usus. Dr. Ari menyebutkan bahwa kebutuhan serat orang dewasa adalah sebanyak 25 garam/hari. Jumlah itu dapat diperoleh dengan mengkonsumsi sekitar 500 gram sayur dan 250 gram buah per hari. Sayangnya, konsumsi serat masyarakat Indonesia masih sangat rendah, hanya 10,5 gram/hari. Perilaku itulah yang memicu meningkatnya tren kanker usus di negeri ini, tutur Dr. Ari.
Manfaat serat untuk kesehatan tubuh berbeda tergantung setiap tipenya. Untuk tipe serat yang larut dalam air, dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi kolesterol, menstabilisasi gula darah dan memperlancar sekresi asam empedu. Serat yang tidak larut dalam air berperan mempercepat proses pengeluaran feses, meningkatkan fungsi usus besar dan menghambat perkembangan bakteri toksik (beracun). Dengan banyak mengkonsumsi makanan berserat, maka jadwal buang air besar akan lebih teratur. Bila buang air besar dapat teratur maka akan memperpendek lamanya tinja berada di usus, sehingga memperkecil penyerapan zat-zat berbahaya oleh dinding usus. Zat-zat berbahaya itu pun keluar bersama tinja. Hal itu akan mengurangi kemungkinan mendapat kanker usus di kemudian hari.
Dr. Ari berpesan, kalaupun harus mengkonsumsi fast food ataupun daging, masyarakat sebaiknya mengimbanginya dengan sayuran ataupun makanan berserat supaya pencernaan tidak terganggu. Selain itu, disarankan juga untuk lebih memilih ‘daging putih’ yang relatif lebih menyehatkan bagi tubuh ketimbang daging merah.

0 komentar:

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Followers